, ,

Dindagkop-UKM Kota Pekalongan Atasi 7,5 Ton Sampah Pasar Tradisional

oleh -839 Dilihat

Pekalongan, Jawa Tengah – Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan terus melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani persoalan sampah di kawasan pasar tradisional. Tak tanggung-tanggung, jumlah sampah yang berhasil dikendalikan setiap harinya dari pasar-pasar tradisional di kota ini mencapai sekitar 7,5 ton.

Kondisi tersebut menjadi perhatian serius, mengingat keberadaan sampah pasar yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, mulai dari pencemaran lingkungan hingga gangguan kesehatan masyarakat.

Pasar Tradisional Penyumbang Sampah Terbesar

Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Heru Sukoco, menjelaskan bahwa mayoritas sampah berasal dari aktivitas harian pedagang dan pengunjung pasar, seperti sisa sayuran, buah-buahan busuk, plastik pembungkus, hingga sampah organik lainnya.

“Pasar tradisional seperti Pasar Banjarsari, Pasar Grogolan, dan Pasar Podosugih menjadi penyumbang terbanyak. Rata-rata tiap pasar menghasilkan antara 1,5 hingga 3 ton sampah per hari,” ungkap Heru.

Langkah Konkret: Kolaborasi dan Inovasi

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dindagkop-UKM tidak tinggal diam. Mereka menggandeng berbagai pihak mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, komunitas pengelola sampah, hingga para pedagang untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu.

Langkah-langkah yang sudah dilakukan antara lain:

  • Pemisahan sampah organik dan non-organik langsung di sumbernya

  • Penyediaan tempat sampah yang memadai di area pasar

  • Peningkatan frekuensi pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan

  • Penyuluhan kepada pedagang tentang pentingnya menjaga kebersihan dan daur ulang

  • Kerja sama dengan bank sampah dan pelaku usaha daur ulang

“Kami juga terus mendorong para pedagang agar tidak hanya membuang, tapi mulai memilah dan mendaur ulang sampah. Ini langkah kecil tapi akan berdampak besar jika konsisten dilakukan,” tambah Heru.

Dindagkop-UKM
Dindagkop-UKM

Baca juga: Kota Pekalongan Tak Mau Tinggal Diam, Ajak Warga Belajar Kelola Sampah Jadi Energi Alternatif

Sampah Pasar Jadi Potensi Ekonomi

Program ini tidak hanya mengurangi beban TPA (Tempat Pembuangan Akhir), tapi juga membuka peluang ekonomi baru dari sektor daur ulang.

Harapan Menuju Pasar Bersih dan Ramah Lingkungan

Pemerintah Kota Pekalongan menargetkan ke depan semua pasar tradisional dapat menjadi pasar bersih dan ramah lingkungan, tanpa meninggalkan unsur tradisional yang menjadi ciri khasnya.

“Kita ingin menciptakan pasar tradisional yang tidak hanya ramai dan hidup secara ekonomi, tapi juga sehat dan nyaman untuk semua,” pungkas Heru.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.