DPRD Kabupaten Pekalongan Usulkan Eks Pendopo Jadi Museum

oleh -21 Dilihat
oleh

BUDAYA: Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan saat meninjau kondisi eks Pendopo Kabupaten, beberapa waktu lalu.  (Istimewa)

Berita Pekalongan Kabupaten Pekalongan berpeluang memiliki museum baru yang menjadi pusat pelestarian sejarah dan cagar budaya daerah. DPRD Kabupaten Pekalongan tengah menggagas dan mengusulkan agar bangunan eks Pendopo Kabupaten dijadikan museum yang memamerkan koleksi sejarah lokal sekaligus menjadi destinasi edukatif bagi masyarakat.

Bangunan eks pendopo tersebut kini dikenal dengan nama Pendopo Nusantara. Sebelumnya, bangunan ini merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan sebelum kantor bupati dan jajaran pindah ke Kajen menyusul pemekaran wilayah dan pemisahan antara Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan. Meskipun secara administratif bangunan berada di wilayah Kota Pekalongan, kepemilikan tetap berada di tangan Pemerintah Kabupaten Pekalongan.

Baca Juga : Oktober 2025, 246 UMKM Kota Pekalongan Miliki Sertifikat Halal

Potensi Budaya yang Belum Terawat

Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir, menekankan bahwa selama ini pemerintah daerah belum memiliki fasilitas khusus untuk menampung dan merawat benda-benda peninggalan sejarah milik Kabupaten Pekalongan. Padahal, potensi warisan budaya di wilayah Kajen cukup melimpah dan beragam, mulai dari artefak sejarah, dokumen peninggalan pemerintahan kolonial, hingga koleksi tradisi lokal yang unik.

“Selama ini kita belum punya museum di Kabupaten Pekalongan. Padahal, warisan budaya kita banyak dan beragam. Maka kami mendorong agar eks Pendopo Nusantara dijadikan museum resmi,” ujar Abdul Munir kepada wartawan, Senin (13/10/2025).

Menurut Abdul Munir, keberadaan museum tidak hanya berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya, tetapi juga memiliki nilai edukatif bagi masyarakat, terutama generasi muda. Dengan museum, masyarakat dapat mengenal sejarah lokal lebih dekat, memahami perjuangan daerah, dan mengapresiasi kekayaan budaya Pekalongan di luar sektor batik yang sudah dikenal luas.

“Kalau dijadikan museum, ini bisa menjadi destinasi wisata sejarah. Jadi bukan hanya batik yang menonjol, tetapi juga warisan budaya lain seperti dokumen sejarah, artefak, dan cerita-cerita lokal yang bisa kami simpan dan kenalkan kepada masyarakat,” jelasnya.

Rencana Pengembangan Museum

Rencana pengubahan eks Pendopo Nusantara menjadi museum ini juga disertai rencana pengembangan fasilitas pendukung. Pemerintah daerah berencana menyediakan ruang pamer interaktif, perpustakaan sejarah lokal, hingga aula untuk kegiatan edukatif dan seminar budaya. Tak hanya untuk kalangan akademisi, museum ini ditargetkan sebagai tempat wisata sejarah yang ramah untuk keluarga, pelajar, hingga wisatawan domestik.

Selain itu, DPRD berharap museum ini dapat mendukung promosi sektor pariwisata di Kabupaten Pekalongan. Dengan menggabungkan kekayaan batik, sejarah, dan budaya lokal, museum di eks Pendopo Nusantara diharapkan menjadi salah satu ikon baru yang memperkuat identitas budaya Kajen di kancah nasional.

Abdul Munir menambahkan, langkah awal yang akan dilakukan adalah pendataan koleksi benda bersejarah yang tersebar di instansi pemerintah, sekolah, dan rumah warga. Selanjutnya, akan dilakukan rehabilitasi gedung eks pendopo agar layak menjadi museum dan memenuhi standar keamanan serta kenyamanan bagi pengunjung.

“Target kami, museum ini bukan hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali cerita-cerita budaya yang mulai terlupakan. Generasi muda bisa belajar sejarah langsung dari benda-benda asli peninggalan leluhur,” pungkasnya.

Jika rencana ini terealisasi, Kabupaten Pekalongan akan menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki museum lengkap, melengkapi keberadaan Museum Batik Pekalongan dan memperluas daya tarik pariwisata berbasis budaya lokal.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.