Pekalongan – Suara dari berbagai unsur pendidikan berkumpul dalam satu forum di Aula Hotel Howard Johnson Pekalongan, Rabu (19/11/2025). Pengawas sekolah, pengelola yayasan, organisasi masyarakat, pemerhati pendidikan, dan komite sekolah hadir dalam kegiatan itu. Mereka datang untuk menyampaikan harapan serta mendorong pemerataan pendidikan di Kota Pekalongan.
Wakil Ketua I Dewan Pendidikan Kota Pekalongan, HM Maskur Sudja, membuka forum dengan ajakan kolaborasi. Ia menegaskan bahwa forum ini menghubungkan semua pemangku kepentingan pendidikan. “Kami ingin mendengar masukan langsung dari lapangan. Masukan itu akan menjadi dasar perbaikan ke depan,” ujarnya dalam kegiatan Jaring Aspirasi 2025.
Maskur kemudian menjelaskan tujuan forum secara lebih rinci. Ia menilai bahwa kebijakan pendidikan harus lahir dari masalah nyata, bukan dari ruang kerja semata. Karena itu, ia mendorong peserta untuk menyampaikan kondisi riil di sekolah dan masyarakat.

Ia juga menyoroti pentingnya kehadiran berbagai organisasi pendidikan. Muhammadiyah, forum komite, pengawas, dan organisasi profesi hadir untuk memberikan sudut pandang yang berbeda. “Kami ingin pemerataan pendidikan di Kota Pekalongan berjalan adil. Kami akan memetakan aspirasi dan menemukan solusi bersama,” lanjutnya.
Wakil Ketua II Dewan Pendidikan, Aris Supriyanto, memberikan pandangan tambahan. Ia menyebut bahwa Jaring Aspirasi 2025 berkembang lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Forum ini mengupas lima aspek penting sekaligus. Aspek itu meliputi pemerataan layanan pendidikan, peningkatan mutu, peran komite, kolaborasi kelembagaan, dan penyelenggaraan pendidikan yang lebih berkualitas.
Aris menegaskan bahwa forum ini bukan hanya ruang diskusi. Ia ingin setiap peserta aktif menyusun peta masalah bersama. Peserta kemudian membahas persoalan dari berbagai arah dan merancang langkah konkret agar sektor pendidikan bergerak serempak.
Pada akhir acara, Dewan Pendidikan menyampaikan harapan besar terhadap hasil forum. Mereka ingin menyusun rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan langkah itu, mereka percaya pemerataan pendidikan di Kota Pekalongan dapat berjalan kuat dan sejalan dengan visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota.





