
Berita Pekalongan — Program stimulus ekonomi nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan diumumkan secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (17/10/2025), memberikan harapan baru bagi jutaan masyarakat berpenghasilan rendah di berbagai daerah. Kebijakan ini tidak hanya menjadi langkah strategis pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan keluarga kecil di perkotaan maupun perdesaan.
Salah satu penerima manfaat adalah Denny, warga Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek online. Ia mengaku bantuan ini sangat berarti untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya menjelang akhir tahun.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu untuk kebutuhan harian seperti belanja sembako dan bayar kontrakan. Apalagi kondisi orderan sekarang naik-turun,” ujarnya saat ditemui usai menerima bantuan, Jumat (18/10/2025).
Bantuan yang diterima Denny berasal dari Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat, sebuah program tambahan dari BLT reguler Kartu Sembako. Program ini menjadi salah satu bagian penting dari strategi pemerintah untuk memperkuat jaring pengaman sosial, khususnya bagi keluarga yang masuk dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah atau rentan miskin.
Berdasarkan keterangan resmi, program ini memberikan bantuan tunai sebesar Rp300.000 per bulan selama tiga bulan, terhitung mulai Oktober hingga Desember 2025. Total dana yang diterima oleh setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mencapai Rp900.000 dan disalurkan secara sekaligus melalui rekening bank yang telah ditunjuk atau melalui kantor pos di berbagai wilayah Indonesia.
“Pemerintah menargetkan 35,49 juta KPM atau setara sekitar 140 juta jiwa, terutama mereka yang berada di desil 1 sampai 4 berdasarkan data Sensus Ekonomi Nasional. Ini menjadi salah satu program paling masif dalam menjaga daya beli masyarakat,” ujar Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian.
Selain BLT Kesejahteraan Rakyat, paket stimulus ini juga mencakup perluasan program bantuan subsidi pangan, percepatan pembangunan infrastruktur padat karya, dan peningkatan akses pembiayaan ultra mikro. Dengan pendekatan multi-sektor tersebut, pemerintah berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi domestik serta mendorong pemulihan yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Ekonom menilai langkah ini juga berpotensi memperkuat daya tahan konsumsi rumah tangga—yang menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. “Ketika masyarakat lapisan bawah memiliki tambahan daya beli, mereka akan lebih leluasa memenuhi kebutuhan dasar. Efeknya bukan hanya pada peningkatan kesejahteraan, tetapi juga memperkuat roda perekonomian di sektor riil,” jelas pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia.
Sementara itu, pemerintah daerah juga dilibatkan secara aktif dalam distribusi dan pengawasan penyaluran dana, agar bantuan dapat tersalurkan tepat sasaran serta menghindari potensi penyimpangan. Petugas dari dinas sosial di berbagai kota telah melakukan verifikasi ulang terhadap data penerima manfaat untuk memastikan bantuan benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
Denny berharap, program ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga diiringi dengan upaya penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Kalau ada bantuan begini, kami sangat terbantu. Tapi kami juga berharap orderan makin ramai dan harga barang tidak naik terus,” ucapnya.
Dengan berjalannya program stimulus ekonomi ini, pemerintah optimistis dapat menahan laju inflasi, memperkuat konsumsi masyarakat, dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional menjelang akhir tahun.






