Sampah di Kota Pekalongan Bakal Disulap Jadi Energi Listrik, Begini Caranya

oleh -45 Dilihat
oleh

KERJASAMA – Pemkot Pekalongan resmi tanda tangan Kerjasama dengan investor asal Malaysia dan Cina untuk oleh sampah jadi energi Listrik, di Hotel Hojo, Kamis (16/10/2025). (Lutfi Hanafi)

Berita Pekalongan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berupaya mencari solusi berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah yang selama ini menjadi momok di wilayahnya. Melalui inovasi teknologi Waste to Energy (WtE), tumpukan sampah yang kerap menimbulkan bau tak sedap kini akan diubah menjadi sumber energi listrik yang bermanfaat bagi masyarakat. Langkah besar ini diwujudkan melalui kerja sama antara Pemkot Pekalongan dan perusahaan energi asal Malaysia, Elenergy Capital Sdn. Bhd.

Kerja sama tersebut resmi dimulai dengan penandatanganan Letter of Intent (pernyataan minat kerja sama) antara kedua belah pihak yang berlangsung di Hotel Howard Johnson, pada Kamis (16/10/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pejabat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta sejumlah kepala daerah dari wilayah sekitar.

Wali Kota Pekalongan, HA Achmad Afzan Arslan Djunaid, dalam sambutannya menyatakan bahwa proyek ini merupakan terobosan penting dalam mewujudkan pengelolaan sampah modern yang ramah lingkungan dan sejalan dengan agenda nasional menuju transisi energi bersih. “Kami menyadari, tumpukan sampah bukan hanya persoalan kebersihan, tetapi juga potensi energi. Dengan teknologi Waste to Energy, kami ingin menjadikan masalah ini sebagai peluang untuk menghasilkan manfaat ekonomi dan energi bagi masyarakat,” ujar Afzan.

Menariknya, proyek ini tidak hanya melibatkan Kota Pekalongan, tetapi juga mencakup kolaborasi dengan tiga daerah lainnya di sekitarnya, yaitu Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Pemalang. Keempat daerah tersebut sepakat untuk bersinergi dalam penyediaan lahan, pasokan sampah, serta pengelolaan fasilitas pengolahan sampah terpadu. Model kerja sama lintas daerah ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan memperluas dampak positif bagi wilayah eks-Karesidenan Pekalongan.

Perwakilan dari Elenergy Capital Sdn. Bhd., Tan Sri Dato’ Mohammad Hafiz, menjelaskan bahwa pihaknya akan membawa teknologi pengolahan sampah mutakhir yang telah diterapkan di sejumlah negara Asia Tenggara. Teknologi tersebut mampu mengonversi sampah menjadi listrik dengan efisiensi tinggi, sekaligus meminimalkan emisi karbon dan residu berbahaya. “Kami melihat potensi besar di Pekalongan. Dengan dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, proyek ini bisa menjadi model pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia,” tuturnya.

Selain menjadi solusi lingkungan, proyek Waste to Energy ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi dan pengelolaan limbah. Pemerintah Kota Pekalongan berencana melibatkan tenaga kerja lokal dalam operasional dan pemeliharaan fasilitas tersebut. Dengan demikian, dampak ekonomi dari proyek ini tidak hanya terasa di sektor energi, tetapi juga secara langsung pada kesejahteraan warga.

Afzan menambahkan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah keterbatasan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah perkotaan. Dengan sistem baru ini, volume sampah yang ditimbun di TPA dapat dikurangi secara signifikan, sehingga masa pakainya bisa lebih panjang. “Kami ingin Pekalongan menjadi contoh bagi kota lain di Indonesia dalam mengubah permasalahan lingkungan menjadi sumber daya yang produktif dan berkelanjutan,” ucapnya.

Proyek Waste to Energy ini ditargetkan mulai dibangun pada pertengahan tahun 2026 setelah melalui tahap studi kelayakan dan penyusunan dokumen teknis. Jika berjalan sesuai rencana, fasilitas ini akan menjadi proyek pengolahan sampah modern pertama di Pantura bagian barat yang terintegrasi lintas daerah.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.